Mine VII

Title : Mine VI
Author : Metha Sari
Cast : YunJae, Others and Park Hyun Bin (NaraYuuki)
Genre : Mistery, Romance
Rated : T
Disclameir : Cast milik Keluarga, Fans dan Tuhan tapi cerita milik Author
Warning : Yaoi, Typo, Bad Writting, dilarang BASH atau FLAME, ff ini murni hasil pemikiran Metha, jika ejaannya tidak jelas maklumi saja karena Metha masih butuh banyak belajar , Don’t Like Don’t Read
.
.
.
Happy Reading
.
.
.

At School
Keadaan kantin begitu ricuh dengan siswi berbedak tebal yang selalu bergosip, entah apa yang mereka bicarakan karena sesekali terdengar pekikan kaget dari mereka.
“Kenapa mereka begitu ribut?” tanya Yunho pada salah satu temannya, Choi seunghyun yang duduk disebelahnya.
“Kau tidak tahu kabar baru-baru ini Yun?” tanya Seunghyun pada Yunho sembari mengernyit bingung.
“Wae?”
“Haah” Seunghyun menghela nafas sejenak, “Go Ahra hilang, menurut keterangan polisi dia diculik oleh anggota mafia. Orangtuanya sangat shock dengan kejadian ini.” jelas Senghyun.
Yunho termenung mendengar penjelasan Seunghyun, Ahra diculik?. Pantas saja dia tidak melihat yeoja itu beberapa hari ini, dia bersyukur karena Ahra tidak lagi mengganggunya. Akan tetapi, yeoja itu diculik dan Yunho cukup merasa khawatir karena Ahra adalah temannya.
“Yunho, kau tidak apa-apa?” tanya Seunghyun khawatir dengan keterdiaman Yunho.
Bukannya menjawab pertanyaan Seunghyun, Yunho malah meninggalkan Seunghyun keluar kantin dengan berbagai pertanyaan.

Sementara itu…
Jaejoong terlihat sibuk dengan ponselnya, sekarang dia berada diatap sekolah sembari memperhatikan teman-temannya yang berada dibawah. Senyum menghias bibir indahnya saat telponnya diangkat orang diseberang linenya.
“Hyunbin ah, bagaimana dengan yeoja itu?” tanya nya pada Park Hyunbin
“…….”
“Aku ingin kau kembali menyiksanya”
“……..”
“Ayolah hyunbin ah, aku tahu kau tidak akan bisa menolak keinginanku ne?”
“………”
“Hahahaha kau yang terbaik, baiklah nanti aku akan menuju kesana dan menyaksikan kau menyiksa yeoja itu. Setelah itu akan aku beritahu rencana selanjutnya.” Seringainya
“……”
Pip
Sambungan telepon itu berakhir, seringaian tetap menghiasi bibirnya dan mata doe nya menatap tajam siswa dan siswi dibawah sana.
‘Sedikit lagi kau akan segera bertemu malaikat kematianmu nona Go’ batinnya.

At Hyunbin side
Drtt
Drtt
Hyunbin tersentak ketika ponselnya bergetar dan dia mengerang ketika kesenangannya menyaksikan penderitaan Ahra diganggu, setelah melihat ID nya dia segera mengangkatnya.
“…….”
“Sepertinya jiwa yeoja ini terguncang, wae?” tanyanya pada si penelpon.
“……”
“Apa penyiksaan ini belum cukup untuk membuatnya menderita?”
“………”
“Ne ne kau benar jika aku memang tidak akan pernah menolak semua keinginanmu Joongie ah”
“…….”
“Ne” jawabnya pasrah.
Sambungan telepon itu terputus dan matanya menatap seorang yeoja dengan tubuh penuh luka, wajah lebam dan rambut yang terlihat seperti gelandangan.
‘Aku harap penderitaanmu akan segera berakhir’ batinnya menatap miris pada Ahra.
.
.
.
Jaejoong duduk dengan santai dihadapan seorang yeoja yang terlihat menatap benci pada dirinya.
“Mau apa lagi kau Namja iblis?” tanya Ahra-yeoja itu pada Jaejoong.
“Tentu saja ingin menyaksikan penderitaanmu” jawab Jaejoong enteng dengan seringaian yang mengerikan miliknya.
“KAU BENAR-BENAR IBLIS JAEJOONG” teriak Ahra kalap.
Jaejoong hanya menatapnya dengan datar tanpa rasa bersalah, dia menoleh ke sampingnya dan memberi kode pada Hyunbin agar segera memulai penyiksaan nya pada yeoja itu. Hyunbin yang mengertipun segera maju dan menendang tubuh Ahra.
“ARRRGh” teriak Ahra kesakitan.
Tanpa belas kasihan Hyunbin menarik jari tangan Ahra dan mencabut kuku nya satu-persatu, Ahra berteriak kesakitan dan memohon ampun.
“Arrrghhh sakit arrghhhh, kumohon hentikan hentikan” teriaknya pilu.
Jaejoong mendekati Ahra dan mengangkat dagu yeoja itu disertai tatapan tajam dan membunuhnya.
“Kau kalah Ahra.” Ucapnya dan kemudian kembali ke kursinya, Hyunbin segera melanjutkan penyiksaannya.
Kuku-kuku Ahra tercabut dengan banyak darah di jari nya, salah satu jarinya juga sengaja dipatahkan oleh Hyunbin. Dingin dan tajamnya pisau menyayat tangan serta perutnya.
“Kumohon bunuh aku Jaejoong.” Ratapnya
Ahra merasakan sakit yang amat sangat diseluruh tubuhnya, bahkan telingannya pun terasa berdengung akibat penyiksaan yang dialaminya. Kepalanya terasa berdenyut karena sering diinjak oleh Jaejoong dan Hyunbin.
Sekarang dia merasakan sesak di dadanya sehingga sulit bernafas, Hyunbin menginjak dadanya seolah menginginkannya cepat mati. Ahra terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya, dia merasakan rambutnya dijambak seakan kulit kepala nya akan terlepas akibat kuatnya jambakan Hyunbin pada rambutnya.
Seketika Ahra merasakan sakit karena kepalanya dibenturkan dilantai berkali-kali, bau anyir darah tercium diruangan itu, Jaejoong sungguh menikmati penyiksaan Hyunbin pada Ahra.
“Cukup Hyunbin ah, sekarang giliranku.” Perintahnya pada Hyunbin.
Hyunbin segera menghentikan aksinya dan membiarkan Jaejoong mendekat dengan membawa pisau ditangannya.
“Aku akan mengakhiri semua ini Ahra” ucapnya
Jlebbb
“Arrrrrgggggghhh.” Ahra kembali berteriak tapi kali ini matanya terbelalak, mulutnya menganga menahan sakit dan nafasnya berhenti.
Jaejoong menusuk Ahra tepat dijantungnya, mengoyak dadanya dan menarik paksa jantung Ahra dari rongganya. Kembali dia mengoyak perut Ahra menarik keluar ususnya dan mengeluarkan apa yang ada dalam tubuh ahra. Dipotongnya jari-jari Ahra dengan pandangan penuh ambisi dan dendam.
Hyunbin hanya dapat menyaksikan kejadian itu dengan pandangan yang sulit diartikan, Jaeojoongnya bahkan lebih kejam dari dirinya dan Jaejoongnya yang manis dan polos menjelma menjadi iblis cantik hanya demi seorang Jung Yunho.
Jaejoong menghentikan aksinya dan memandang Hyunbin dengan senyum penuh kemenangan.
“Aku telah mengakhiri penderitaannya” ucap Jaejoong.
“Ne kau benar.” Jawab Hyunbin.
“Gomawo telah membantuku selama ini Hyunbin ah, sekarang pergilah dan tinggalkan korea.”
“Wae?”
“Sudah cukup kau membantuku, aku tidak ingin kau terlibat lebih jauh lagi. Aku akan mengirim uang ke rekeningmu.” Jaejoong terdiam menatap Hyunbin.
Hyunbin menarik Jaejoong kedalam pelukannya, mendekapnya erat seolah tidak ada lagi hari esok untuknya.
“Aku akan merindukanmu Jaejoong ah” ucapnya menahan tangis.
“Aku juga akan merindukanmu Hyunnie..hiks hiks, hiduplah dengan baik dan terima kasih untuk bantuanmu….hiks hiks.” Jaejoong menangis dipelukan Hyunbin.
“Saranghae Joongie.” Ucap Hyunbin.
“Ne.”
Mereka melepaskan pelukan mereka dan bergegas pergi dari tempat itu sebelum polisi datang karena Jaejoong telah menghubungi polisi melalui ponsel Ahra, dia kemudian berpisah dengan Hyunbin dan kembali berpesan agar Hyunbin segera meninggalkan korea secepatnya.

At House
Jaejoong segera memasuki kamarnya dan bergegas membersihkan diri, dipandanginya tangannya yang berlumuran darah dengan pandangan jijik dan bersalah. Dia telah mengakhiri semuanya, dia juga ingin kembali hidup dengan layak seperti dulu sebelum jiwanya menjadi psikopat hanya karena Yunho.
Dia ingin memiliki Yunho tapi dengan cara yang salah dan dia menyadari itu, tapi semuanya sudah terjadi. Kini dia sudah memutuskan untuk mengakhiri kegilaannya, dia membenci jiwa psikopatnya.
“Arrrrggggghhhhhhh.” Jaejoong menjerit pilu dibawah guyuran air hangat yang membersihkan tubuhnya, berbagai pikiran buruk menghantuinya.
“Hiks hiks hiks.” Jaejoong terisak dan memeluk tubuhnya.
.
.
.
Jaejoong terlihat tengah bersantai diruang tengah bersama Junsu sembari menyaksikan berita yang menyiarkan kasus kematian salah satu putri tuan Go,berbagai spekulasi dilayangkan berbagai pihak atas kematian tragis itu.
“Aku tahu”
Jaejoong menolehkan kepala nya pada Junsu dengan tatapan heran.
“Wae?” tanya nya.
“Kau yang melakukannya kan hyung, kau benar-benar psikopat berjiwa iblis” jawab Junsu dengan nada penuh emosi.
“Ne aku yang melakukannya, dia pantas mendapatkannya karena telah berani menggoda Yunhoku.” Jawab Jaejoong datar
“Apa kau tidak memikirkan orangtuanya hyung?, aku tidak menyangka akan bersahabat dengan seorang pembunuh.” sinis Junsu
“Jangan memulai pertengkaran denganku” Jaejoong mencoba bersikap tenang.
“TAPI KAU SUDAH MEMBUNUH AHRA HYUNG.” Teriak Junsu.
“DAN DIA PANTAS UNTUK MATI.” Jaejoong ikut berteriak dihadapan Junsu.
“Kau iblis dan kau pembunuh”
“Aku memang iblis dan iblis inilah yang telah membunuh Tiffany, Karam dan Go Ahra, puas kau?”
Prang
Suara vas bunga yang jatuh membuat Jaejoong dan Junsu seketika menoleh, mata meraka terbelalak melihat tiga orang dibelakang mereka dengan tatapan tidak percaya.
“Se…sejak kapan kalian disana?” tanya Jaejoong gugup.
“Benarkah kau yang membunuh mereka?” tanya salah satu dari tiga namja itu.
“Aa….aku.” Jaejoong terbata-bata mendapat tatapan tajam orang tersebut
“JAWAB AKU.”
Jaejoong tersentak, sungguh dia tidak menyangka orang itu akan mengetahuinya secepat itu dan demi apapun Jaejoong sungguh takut orang itu membencinya dan menjauhinya.

TBC
Satu chap lagi END dan gomawo sudah menyempatkan membaca ff yang lama update ini
#bowww

Metha Sari
Palembang, 31 Desember 2014