Mine VII

Title : Mine VI
Author : Metha Sari
Cast : YunJae, Others and Park Hyun Bin (NaraYuuki)
Genre : Mistery, Romance
Rated : T
Disclameir : Cast milik Keluarga, Fans dan Tuhan tapi cerita milik Author
Warning : Yaoi, Typo, Bad Writting, dilarang BASH atau FLAME, ff ini murni hasil pemikiran Metha, jika ejaannya tidak jelas maklumi saja karena Metha masih butuh banyak belajar , Don’t Like Don’t Read
.
.
.
Happy Reading
.
.
.

At School
Keadaan kantin begitu ricuh dengan siswi berbedak tebal yang selalu bergosip, entah apa yang mereka bicarakan karena sesekali terdengar pekikan kaget dari mereka.
“Kenapa mereka begitu ribut?” tanya Yunho pada salah satu temannya, Choi seunghyun yang duduk disebelahnya.
“Kau tidak tahu kabar baru-baru ini Yun?” tanya Seunghyun pada Yunho sembari mengernyit bingung.
“Wae?”
“Haah” Seunghyun menghela nafas sejenak, “Go Ahra hilang, menurut keterangan polisi dia diculik oleh anggota mafia. Orangtuanya sangat shock dengan kejadian ini.” jelas Senghyun.
Yunho termenung mendengar penjelasan Seunghyun, Ahra diculik?. Pantas saja dia tidak melihat yeoja itu beberapa hari ini, dia bersyukur karena Ahra tidak lagi mengganggunya. Akan tetapi, yeoja itu diculik dan Yunho cukup merasa khawatir karena Ahra adalah temannya.
“Yunho, kau tidak apa-apa?” tanya Seunghyun khawatir dengan keterdiaman Yunho.
Bukannya menjawab pertanyaan Seunghyun, Yunho malah meninggalkan Seunghyun keluar kantin dengan berbagai pertanyaan.

Sementara itu…
Jaejoong terlihat sibuk dengan ponselnya, sekarang dia berada diatap sekolah sembari memperhatikan teman-temannya yang berada dibawah. Senyum menghias bibir indahnya saat telponnya diangkat orang diseberang linenya.
“Hyunbin ah, bagaimana dengan yeoja itu?” tanya nya pada Park Hyunbin
“…….”
“Aku ingin kau kembali menyiksanya”
“……..”
“Ayolah hyunbin ah, aku tahu kau tidak akan bisa menolak keinginanku ne?”
“………”
“Hahahaha kau yang terbaik, baiklah nanti aku akan menuju kesana dan menyaksikan kau menyiksa yeoja itu. Setelah itu akan aku beritahu rencana selanjutnya.” Seringainya
“……”
Pip
Sambungan telepon itu berakhir, seringaian tetap menghiasi bibirnya dan mata doe nya menatap tajam siswa dan siswi dibawah sana.
‘Sedikit lagi kau akan segera bertemu malaikat kematianmu nona Go’ batinnya.

At Hyunbin side
Drtt
Drtt
Hyunbin tersentak ketika ponselnya bergetar dan dia mengerang ketika kesenangannya menyaksikan penderitaan Ahra diganggu, setelah melihat ID nya dia segera mengangkatnya.
“…….”
“Sepertinya jiwa yeoja ini terguncang, wae?” tanyanya pada si penelpon.
“……”
“Apa penyiksaan ini belum cukup untuk membuatnya menderita?”
“………”
“Ne ne kau benar jika aku memang tidak akan pernah menolak semua keinginanmu Joongie ah”
“…….”
“Ne” jawabnya pasrah.
Sambungan telepon itu terputus dan matanya menatap seorang yeoja dengan tubuh penuh luka, wajah lebam dan rambut yang terlihat seperti gelandangan.
‘Aku harap penderitaanmu akan segera berakhir’ batinnya menatap miris pada Ahra.
.
.
.
Jaejoong duduk dengan santai dihadapan seorang yeoja yang terlihat menatap benci pada dirinya.
“Mau apa lagi kau Namja iblis?” tanya Ahra-yeoja itu pada Jaejoong.
“Tentu saja ingin menyaksikan penderitaanmu” jawab Jaejoong enteng dengan seringaian yang mengerikan miliknya.
“KAU BENAR-BENAR IBLIS JAEJOONG” teriak Ahra kalap.
Jaejoong hanya menatapnya dengan datar tanpa rasa bersalah, dia menoleh ke sampingnya dan memberi kode pada Hyunbin agar segera memulai penyiksaan nya pada yeoja itu. Hyunbin yang mengertipun segera maju dan menendang tubuh Ahra.
“ARRRGh” teriak Ahra kesakitan.
Tanpa belas kasihan Hyunbin menarik jari tangan Ahra dan mencabut kuku nya satu-persatu, Ahra berteriak kesakitan dan memohon ampun.
“Arrrghhh sakit arrghhhh, kumohon hentikan hentikan” teriaknya pilu.
Jaejoong mendekati Ahra dan mengangkat dagu yeoja itu disertai tatapan tajam dan membunuhnya.
“Kau kalah Ahra.” Ucapnya dan kemudian kembali ke kursinya, Hyunbin segera melanjutkan penyiksaannya.
Kuku-kuku Ahra tercabut dengan banyak darah di jari nya, salah satu jarinya juga sengaja dipatahkan oleh Hyunbin. Dingin dan tajamnya pisau menyayat tangan serta perutnya.
“Kumohon bunuh aku Jaejoong.” Ratapnya
Ahra merasakan sakit yang amat sangat diseluruh tubuhnya, bahkan telingannya pun terasa berdengung akibat penyiksaan yang dialaminya. Kepalanya terasa berdenyut karena sering diinjak oleh Jaejoong dan Hyunbin.
Sekarang dia merasakan sesak di dadanya sehingga sulit bernafas, Hyunbin menginjak dadanya seolah menginginkannya cepat mati. Ahra terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya, dia merasakan rambutnya dijambak seakan kulit kepala nya akan terlepas akibat kuatnya jambakan Hyunbin pada rambutnya.
Seketika Ahra merasakan sakit karena kepalanya dibenturkan dilantai berkali-kali, bau anyir darah tercium diruangan itu, Jaejoong sungguh menikmati penyiksaan Hyunbin pada Ahra.
“Cukup Hyunbin ah, sekarang giliranku.” Perintahnya pada Hyunbin.
Hyunbin segera menghentikan aksinya dan membiarkan Jaejoong mendekat dengan membawa pisau ditangannya.
“Aku akan mengakhiri semua ini Ahra” ucapnya
Jlebbb
“Arrrrrgggggghhh.” Ahra kembali berteriak tapi kali ini matanya terbelalak, mulutnya menganga menahan sakit dan nafasnya berhenti.
Jaejoong menusuk Ahra tepat dijantungnya, mengoyak dadanya dan menarik paksa jantung Ahra dari rongganya. Kembali dia mengoyak perut Ahra menarik keluar ususnya dan mengeluarkan apa yang ada dalam tubuh ahra. Dipotongnya jari-jari Ahra dengan pandangan penuh ambisi dan dendam.
Hyunbin hanya dapat menyaksikan kejadian itu dengan pandangan yang sulit diartikan, Jaeojoongnya bahkan lebih kejam dari dirinya dan Jaejoongnya yang manis dan polos menjelma menjadi iblis cantik hanya demi seorang Jung Yunho.
Jaejoong menghentikan aksinya dan memandang Hyunbin dengan senyum penuh kemenangan.
“Aku telah mengakhiri penderitaannya” ucap Jaejoong.
“Ne kau benar.” Jawab Hyunbin.
“Gomawo telah membantuku selama ini Hyunbin ah, sekarang pergilah dan tinggalkan korea.”
“Wae?”
“Sudah cukup kau membantuku, aku tidak ingin kau terlibat lebih jauh lagi. Aku akan mengirim uang ke rekeningmu.” Jaejoong terdiam menatap Hyunbin.
Hyunbin menarik Jaejoong kedalam pelukannya, mendekapnya erat seolah tidak ada lagi hari esok untuknya.
“Aku akan merindukanmu Jaejoong ah” ucapnya menahan tangis.
“Aku juga akan merindukanmu Hyunnie..hiks hiks, hiduplah dengan baik dan terima kasih untuk bantuanmu….hiks hiks.” Jaejoong menangis dipelukan Hyunbin.
“Saranghae Joongie.” Ucap Hyunbin.
“Ne.”
Mereka melepaskan pelukan mereka dan bergegas pergi dari tempat itu sebelum polisi datang karena Jaejoong telah menghubungi polisi melalui ponsel Ahra, dia kemudian berpisah dengan Hyunbin dan kembali berpesan agar Hyunbin segera meninggalkan korea secepatnya.

At House
Jaejoong segera memasuki kamarnya dan bergegas membersihkan diri, dipandanginya tangannya yang berlumuran darah dengan pandangan jijik dan bersalah. Dia telah mengakhiri semuanya, dia juga ingin kembali hidup dengan layak seperti dulu sebelum jiwanya menjadi psikopat hanya karena Yunho.
Dia ingin memiliki Yunho tapi dengan cara yang salah dan dia menyadari itu, tapi semuanya sudah terjadi. Kini dia sudah memutuskan untuk mengakhiri kegilaannya, dia membenci jiwa psikopatnya.
“Arrrrggggghhhhhhh.” Jaejoong menjerit pilu dibawah guyuran air hangat yang membersihkan tubuhnya, berbagai pikiran buruk menghantuinya.
“Hiks hiks hiks.” Jaejoong terisak dan memeluk tubuhnya.
.
.
.
Jaejoong terlihat tengah bersantai diruang tengah bersama Junsu sembari menyaksikan berita yang menyiarkan kasus kematian salah satu putri tuan Go,berbagai spekulasi dilayangkan berbagai pihak atas kematian tragis itu.
“Aku tahu”
Jaejoong menolehkan kepala nya pada Junsu dengan tatapan heran.
“Wae?” tanya nya.
“Kau yang melakukannya kan hyung, kau benar-benar psikopat berjiwa iblis” jawab Junsu dengan nada penuh emosi.
“Ne aku yang melakukannya, dia pantas mendapatkannya karena telah berani menggoda Yunhoku.” Jawab Jaejoong datar
“Apa kau tidak memikirkan orangtuanya hyung?, aku tidak menyangka akan bersahabat dengan seorang pembunuh.” sinis Junsu
“Jangan memulai pertengkaran denganku” Jaejoong mencoba bersikap tenang.
“TAPI KAU SUDAH MEMBUNUH AHRA HYUNG.” Teriak Junsu.
“DAN DIA PANTAS UNTUK MATI.” Jaejoong ikut berteriak dihadapan Junsu.
“Kau iblis dan kau pembunuh”
“Aku memang iblis dan iblis inilah yang telah membunuh Tiffany, Karam dan Go Ahra, puas kau?”
Prang
Suara vas bunga yang jatuh membuat Jaejoong dan Junsu seketika menoleh, mata meraka terbelalak melihat tiga orang dibelakang mereka dengan tatapan tidak percaya.
“Se…sejak kapan kalian disana?” tanya Jaejoong gugup.
“Benarkah kau yang membunuh mereka?” tanya salah satu dari tiga namja itu.
“Aa….aku.” Jaejoong terbata-bata mendapat tatapan tajam orang tersebut
“JAWAB AKU.”
Jaejoong tersentak, sungguh dia tidak menyangka orang itu akan mengetahuinya secepat itu dan demi apapun Jaejoong sungguh takut orang itu membencinya dan menjauhinya.

TBC
Satu chap lagi END dan gomawo sudah menyempatkan membaca ff yang lama update ini
#bowww

Metha Sari
Palembang, 31 Desember 2014

Mine VI

Title : Mine VI
Author : Metha Sari
Cast : YunJae, Others and Park Hyun Bin (NaraYuuki)
Genre : Mistery, Romance
Rated : T
Disclameir : Cast milik Keluarga, Fans dan Tuhan tapi cerita milik Author
Warning : Yaoi, Typo, Bad Writting, dilarang BASH atau FLAME, ff ini murni hasil pemikiran Metha, jika ejaannya tidak jelas maklumi saja karena Metha masih butuh banyak belajar , Don’t Like Don’t Read
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
“Lepaskan aku Kim Jaejoong” Ahra meronta berusaha melepaskan diri.
“Hah, Never” jawab Jaejoong enteng.
“Wae?, kalau kau tidak melepaskanku maka aku akan mengadukanmu pada Yunho siapa kau sebenarnya” ancamnya pada Jaejoong.
“Hahahaha” Jaejoong tertawa mendengar ucapan Ahra, “ Bahkan sebelum itu terjadi, ku pastikan kau menemui malaikat mautmu terlebih dahulu” ujarnya sinis.
Ahra menjadi geram mendengar ucapan Jaejoong walau sebenarnya dia sendiri merasa takut ketika melihat sosok Jaejoong yang berbeda, tapi dia terlalu naif untuk mengakuinya.
“Cih, kau sungguh Namja yang menjijikan” Ahra semakin muak dengan kondisinya sekarang.
“Gomawo atas pujiannya Ahra shi, sebenarnya aku ingin menyiksamu dengan tanganku sendiri tapi….” Jaejoong menggantung kalimatnya, “ Aku akan memberi kesempatan kepada sahabatku Hyun Bin untuk melakukannya dan aku yakin dia pasti akan sangat senang melakukannya untukku” setelah berkata seperti itu Jaejoong pergi meninggalkan Ahra yang hanya bisa merutuki nasibnya saat ini.
.
.
.
“Yeobseo”
“ Boo, kau dimana? Aku kerumahmu tapi kata Suie kau tidak ada dirumah”
“Ah mian Yunnie tadi Joongie bertemu dengan teman lama”
“Ne gwaenchana. Segeralah kembali, aku mengkhawatirkanmu”
“Ne”
Jaejoong menghela nafas ketika menutup telponnya, dia merasa janggal dengan sikap Yunho yang akhir-akhir ini begitu memperhatikannya. Selama ini Yunho memang selalu memperhatikannya tapi kali ini berbeda, entahlah Jaejoong juga tidak bisa menebak sikap Yunho atau bolehkah dia berharap jika Yunho mencintainya.
Jaejoong menggelengkan kepala nya pelan sebelum akhirnya memutuskan untuk segera pergi dari tempat dia menyekap Ahra, biar lah Hyunbin yang mengurus Ahra untuk kali ini.
Kim Jaejoong pov
Aku melangkahkan kaki ku memasuki kediamanku dan Junsu,ini adalah hari yang sungguh melelahkan. Tapi ketika memasuki ruang tengah, aku melihat punggung tegap seseorang sedang duduk membelakangiku.
“Yunnie” panggilku, ya dia adalah Yunho ku.
“Oh Boo kau sudah pulang, kau tahu aku sungguh mengkhawatirkan mu BooJae” Yunho menoleh dan berjalan menghampiriku, kemudian dia memelukku. Aku menyukai dekapan hangatnya dan aroma tubuhnya yang menenangkan.
“Mian” jawabku dengan penuh penyesalan.
“ Ne, istirahatlah karena aku tahu kau pasti lelah” jawabnya.
“ Lalu bagaimana denganmu?” tanyaku padanya.
“ Aku akan pulang Boo, jja sekarang istrahatlah” ucapnya.
Aku segera menuju kamarku untuk mandi dan beristirahat, aku tahu jika Yunho bukanlah orang yang suka ditentang keinginannya.
Other Place
Hyunbin POV
“Hah”
Aku menghela nafasku dan kembali memanndangi fotoku dan Jaejoongku, ya dia adalah Jaejoongku dan aku mencintainya. Tapi dia bukan lagi Jaejoongku yang polos dan menggemaskan, semua berubah ketika dia bertemu dan mengenal Jung Yunho.
Jaejoong yang kukenal sekarang adalah Jaejoong yang penuh ambisi dan obsesi untuk memiliki Jung Yunho itu, tak sekalipun dia melihatku dan hanya menganggapku teman baiknya. Aku membenci perasaan ini karena tidak seharusnya aku mencintainya.
Sekarang dia memintaku untuk menyingkirkan Yeoja bernama Go Ahra itu, entah sudah berapa banyak yang menjadi korbannya.
“ Ku pastikan dia adalah korban terakhirmu Joongie” lirihku
.
.
.

Author POV
Jaejoong berjalan dikoridor sekolah dengan santai sembari tersenyum, dia tak menyadari tatapan lapar para Seme terhadapnya. Ketika sampai dikelas dia segera mendudukan diri dibangkunya, dan sikapnya membuahkan atapan heran dari Yunho, Yoochun, Junsu dan Changmin.
“Boo gwaenchana” tanya Yunho khawatir
“Huh” Jaejoong mengerutka keningnya heran.
“Hyung wae? Sikapmu hari ini sungguh berbeda” kali ini Changmin yang angkat bicara.
“Ne, kau menakutkan hyung” Yoochun menimpali.
“ Dan juga mengerikan” perkataan Junsu membuat Jaejoong terasa ingin menguliti teman-temannya itu hidup.
“Yakk kalian kenapa membuatku pusing dengan pertanyaan kalian itu” Jaejoong berteriak kepada mereka.
Jaejoong kemudian berdiri dari duduknya dan berjalan keluar sembari menghentakkan kakinya dan mengerucutkan bibirnya, terlihat begitu menggemaskan. Yunho bahkan harus memberikan tatapan tajamnya kepada para seme yang memandang BooJae nya seperti serigala kelaparan.
“Yakkk Boo kau mau kemana” Yunho berlari mengejar Jaejoong.
“Hyung kami ikut” teriak YooSuMin menyusul kedua Hyungnya itu.
At Ahra Place
Kriettt
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki membangunkan Ahra dari tidurnya, dia memandang orang itu dengan tatapan memohon.
“To…long, Lepaskan A…ku” ucapnya terbata.
Orang tersebut mendekati Ahra dan memegang dagu Ahra, ditatapnya mata Ahra dengan tatapan sinis, mengejek dan tatapan kasihan.
“Mian Ahra shi, aku tidak bisa melepasmu karena ini adalah keinginan Jaejoong agar aku menyiksamu”
“Hiks hiks hiks, aku mo…hon tu..tuan lepaskan aku” Ahra menangis berharap orang tersebut melepaskannya.
“ Entah apa yang kau perbuat sehingga kau harus mengalami hal mengerikan ini, tapi bukankah tidak ada asap bila tak ada api” jawab orang itu sembari tersenyum sinis.
“Aku tidak melakukan apa-apa, dia yang merebut Yunho ku” Ahra mencoba membela diri.
“ Apapun alasanmu tapi aku tetap tidak bisa” setelah berucap seperti itu, orang tersebut menumpahka cairan lilin panas kesekujur tubuh Ahra.
“Arrrggh sakiiiit” teriak Ahra pilu.
“ Terima lah hukumanmu nona Go, hahaha” tanpa rasa iba orang tersebut terus menumpahkan cairan lilin itu.
“Hiks hiks hiks, ampun ku mohon ampuni aku arrrrgggh” isak Ahra pilu bercampur sakit, bagaimana tidak jika lukanya saja belum mengering dan sekarang ditambah cairan lilin panas itu.
“ Sakit bukan?” tanya orang itu.
“ Kenapa tidak kau bunuh saja aku, hiks hiks”
“ Sayangnya aku ingin bermain-main dulu denganmu sebelum membunuhmu, kurasa Jaejoong tidak keberatan akan hal itu” jawab orang tersebut.
“ Kalian bukan lah manusia” murka Ahra.
“ Dan kau adalah Yeoja berhati iblis”
“Arrrghh” Ahra kembali menjerit ketika orang tersebut menginjak kepalanya kelantai.
Ruangan tempat menyekap Ahra kini dipenuhi dengan teriakan dan isak tangis Ahra yang menahan sakit, sepertinya orang itu benar-benar ingin menyiksanya dan merasakan sakit kemudian mati secara perlahan.
TBC or End
Semua tergantung kepada readers sekalian dan mian jika kurang panjang atau kurang menarik.
Sebentar lagi ff ini tamat dan ada yang punya usul untuk penyiksaan Ahra selanjutnya #smirk
Gomawo sudah menyempatkan ff abal-abal ini ne
Semoga kalian suka dengan chap ini.
Gomawo #booww

Metha Sari
Palembang, 4 July 20014

Mine III

Title : Mine III
Author : Metha Sari
Cast : DBSK Member, Other Cast
Genre : Mistery, Romance
Betta Reader : NaraYuuki
Disclaimer : Cast milik orang tua, dan agensi mereka masing-masing
Warning : No plagiat, No Bashing, Typos, Bad writting, This story is mine, Don’t like Don’t read.
.
.
Happy Reading !!!
.
Sebulan kemudian
Jaejoong POV
Sudah satu bulan namja bernama Karam itu pindah ke sekolah ini dan sudah satu bulan juga Yunho seolah tidak peduli lagi padaku, kalau dulu aku yang selalu menemaninya ketika berada di atap sekolah saat jam istirahat tapi sekarang Karam berengsek itu yang menemaninya. Belum selesai urusanku dengan namja itu, sekarang bertambah lagi pengganggu di sekelilingku.
Seminggu setelah kepindahan Karam yang mengambil seluruh perhatian Yunho dariku, seorang yeoja bernama Go Ahra juga datang ke dalam kehidupan Yunho. Yeoja yang mengaku sebagai mantan kekasih Yunho itu selalu mengikuti kemanapun Yunho pergi, walau tidak direspon sama sekali oleh Yunho karena dia terlalu sibuk bersama karam tapi itu sungguh menggangguku.
Sepertinya aku harus meminta bantuan seseorang untuk memantau yeoja plastik itu, sementara itu aku akan menghabisimu Karam. Secepatnya aku akan mengenyahkan mu dari hadapan Yunho-Ku.

Author POV
TAP
TAP
Ketika sedang berjalan bersama Karam, Yunho melihat jaejoong tidak jauh dari mereka dan memutuskan untuk memanggilnya.
“JAEJOONG” teriak Yunho dan Jaejoong yang mendengar namanya dipanggil segera menoleh da menghampiri Yunho yang sedang melambaikan tangan padanya.
“Wae” sahutnya dengan nada datar
Yunho yang mendengar nada bicara Jaejoong yang tidak seperti biasanya merasa bingung dengan sikap sahabatnya itu, sepertinya sebulan tidak bersama membuat Jaejoong berubah.
“ Jae, kau baik-baik saja?” tanya nya pada Jaejoong
“Hem” hanya itu yang keluar dari mulut Jaejoong
“ Sebenarnya kau kenapa Jae, aku merasa kau berubah padaku”
Jaejoong hanya diam sembari melirik Karam yang berada disamping Yunho dan Karam yang merasa diperhatikan menunduk ketakutan, entah kenapa tatapan Jaejoong seolah ingin mengulitinya hidup-hidup.
“Harusnya aku yang berkata seperti itu tuan Jung” sinis Jaejoong, “ Ah aku lupa, sekarang kau sudah bertemu kembali dengan orang yang kau sebut sebagai cinta pertamamu sewaktu kecil itu jadi wajar saja kau berubah dan melupakanku” Jaejoong memandang tajam Karam dan Yunho bergantian.
Yah, Karam sebenarnya adalah tetangga Yunho ketika mereka kecil namun Karam dan keluarganya pindah ke jepang, Yunho dan Karam sangat dekat. Yunho selalu melindungi Karam dan menjaganya, dia begitu menyayangi Karam begitupun juga Karam namun sebenarnya Yunho tidak hanya menyayangi Karam tapi juga mencintainya sebagai seorang namja.
Jaejoong yang mengetahui hal itu awalnya terkejut tidak percaya, bukan karena Karam cinta pertama Yunho. Namun karena Yunho ternyata juga sama sepertinya, tapi tetap saja Jaejoong mersa sakit hati mengetahui kenyataan kalau karam tetaplah pernah menjadi cinta pertama Yunho.
“Jae aku…..”
“ Nikmati saja kebersamaan kalia selagi kalian bisa” setelah berkata seperti itu Jaejoong pergi meninggalkan Yunho dan Karam yang berdiri membatu di tempatnya.
.
.
Setelah meninggalkan Yunho dan Karam, Jaejoong langsung berlari ketoilet. Tak di perdulikannya siswa lain yang mentapnya dengan heran
BRAKKK
Dia menutup pintu toilet dengan kuat dan segera berdiri di depan cermin, memandang cermin dengan tatapan marah. Nafasnya menderu menahan emosi dan matanya memerah menahan tangis, dia memukul-mukul dadanya berusaha menghilangkan sesak dan sakit yang dirasakannya sekaligus mencoba untuk tetap kuat. Namun pada akhirnya Jaejoong tetaplah manusia biasa yang memiliki sisi kelemahan dan sisi rapuhnya walau sekuat apapun dia mencoba untuk menahan semua sesak yang melandanya.
“Hiks hiks” Jaejongpun jhuga tak mampu menhan tangisnya “WAE YUNHO WAE?” dia berteriak meluapkan segala emosinya.
“ARRRGHHHH AKU MEMBENCIMU YUNHO, AKU MEMBENCIMU YANG SEOLAH TIDAK PERDULI PADAKU…hiks hiks hiks” Jaejoong terduduk dilantai sembari terisak dan membuat siapapun yang mendengarnya seolah dapat merasakan apa yang sedang dirasakan olehnya.
Dan tanpa Jaejoong ketahui, seorang namja tinggi yang mendengar teriakan Jaejoong dari luar megurungkan niatnya untuk masuk setelah mengetahui siapa yang telah berteriak.
“Jae hyung, ada apa denganmu? Kenapa seolah hatiku sakit mendengar semua teriakanmu itu” lirihnya dan namja tinggi itu segera pergi meninggalkan toilet.
Junsu POV
“Hah” aku hanya dapat menghela nafasku, kulirik jam yang menunjukkan pukul delapan malam dan Jae hyung belum juga pulang ke rumah sejak dari sekolah. “Umma Appa. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Jae hyung telah berubah, dia bukan lagi Jae hyung yang polos dan penuh dengan perhatian tapi sekarag dia telah berubah menjadi monster yang menakutkan” lirihku, andai Umma dan Appa ada disini pasti mereka dapat menasihati Jae hyung.
Aku tahu walaupun Jae hyung bukalah anak kandung Umma dan Appa, tapi mereka menyayangi Jae hyung sama seperti mereka menyayangiku, merawat Jae hyung sama seperti mereka merawatku dan mencintai Jae hyung sama seperti mereka mencintaiku. Sekarang Jae hyungku sudah bukan Jae hyung yang dulu lagi, walau aku tahu masih tersisa sisi rapuh dari seorang Jaejoong tapi sekarang dia merupakan titisan iblis yang dapat membunuh seseorang kapan saja.
Tapi untuk satu bulan ini saku merasa sedikit tenang karena Jae hyung baik-baik saja, atau dia sedang merencanakan sesuatu. Entahlah, aku harap semuanya akan tetap baik-baik saja.
.
.
Author POV
Jajeoong berdiri didepan pintu aparteman yang kelihatannya mewah, dia sudah berganti pakaian karena memang dia membawa baju ganti dari rumah sebelum berangkat sekolah, seringai terpatri diwajahnya. Entah apa yang sedang direncanakan olehnya tapi pasti sesuatu akan terjadi kepada pemilik aparteman itu.
Tok
Tok
Dia mengatuk pintu dan setelah itu pintu terbuka menampakkan seorang namja manis yang terlihat terkejut dengan kedatangannya.
“Annyeong Karam shi” ujarnya dengan senyum yang mengerikan
“Jae…Jaeoong shi, ada apa kesini dan dari mana ka…kau tahu apartemenku” jawab Karam dengan gugup.
“Tidakkah kau ingin mempersilahkan tamu mu ini untuk masuk karam shi?
“Ah ne, silahkan masuk” merekapun berjalan menuju sofa dan Jaejoong mendudukkan dirinya disana.
“gomawo” ucap Jaejoong
“Tunggulah sebentar, aku akan membuat minum” Karam meninggalkan jaejoong menuju dapur.an
Jaejoong menyusul karam ke dapur dan berdiri dibelakangnya, seketika Karam membalikkan badan
Prannng
Gelas yang dipegang Karam terjatuh karena terkejut dengan keberadaan jaejoong dibelakangnya.
“ Jaejoong shi kau mengagetkanku dan OMMO ada apa denganmu? Kenapa wajahmu terlihat mengerikan?” tanya karam yang mulai ketakutan meliht tatapan tajan Jaejoong dan seringai Jaejoong.
“Kenapa kau terlihat takut seperti itu karam shi?” tanya Jaejoong dan Karam yang ketakutanpun menghindari Jaejoong. Namun sayang, dirinya terjebak antara Jaejoong dan dinding yang berada di belakangnya.
“To…tolong Jaejoong shi jangan sakiti aku, katakan apa maumu”
“ Kau ingin tahu apa yang kuinginkan darimu” tanya Jaejoong.
“Ne”
“Baiklah, yang aku inginkan adalah kematianmu Karam shi”
“Arrrgh” jerit Karam ketika Jaejoong melukai wajahnya dengan pisau.
“Wajah ini yang membuat Yunho menjauhiku dan mata ini yang selalu menggoda Yunho-KU” ujar Jaejoong
Bugh
“Arrrg appo…hiks hiks” Karam terisak saat Jaejoong meninju matanya.
“Haha menagislah Karam shi, menagislah sepuasmu….hahaha” tawa Jaejoong
“Hiks ampun hiks jangan sakiti aku, kumohon Jaejoonhg shi. Aku janji tidak akan mendekati Yunnie hyung” mohon Karam.
“Sudah terlambat Karam shi, dan tadi kau memanggil Yunho dengan Yunnie ne?” tanya Jaejoong mengerikan.
“Hiks hiks” hanya isakkan karam yang terdengar.
“Hanya aku yang boleh memanggilnya dengan panggilan Yunnie bukan kau”
Duagh
Duagh
Srettt
“ARRRG hentikan, ku mohon hentikan” jerit Karam merasaka sakit ditubuhnnya dan rambutnya yang dijambak oleh Jaejoong
“Tidak akan pernah dan terimalah kesakitan ini Karam shi, lalu hadapilah malaikat kematianmu”
Duagh
Duagh
Duagh
Jleb
Jleb
Jleb
Jaejoong membenturkan kepala Karam ketembok dan menusuk dada Karam dengan membabi buta
“ak….aku mem…ben..cimu Jae…joong” dan setelah berkata seperti itu Karam langsung kehilangan kesadarannya dan bisa dipastikan kehilangan kesadaran yang dimaksud bukanlah pingsan melainkan sudah meninggal .
“Aku lebih membencimu”balas Jaejoong.
Merasa belum puas dengan tindakannya Jaejoong kembali menyayat wajah karam denga pisau yang dibawanya walaupun aram sudah meninggal.
Sretttt
Srettt
Srett
Duaghh
Duagh
Duagh
Jlebb
Jlebb
Jlebb
Lagi, setelah menyayat wajah Karam. Jaejoong membenturkan kepala karam kelantai dan menginjaknya hingga bau anyir darah langsung masuk indra penciumannya. Setelah itu Jaejoongpun kembali menusuk dada Karam hingga berkali-kali sampai dia puas.
Jaejoong segera pergi dari apartmen Karam setelah dia membersihkan dirinya dan membereskan semuanya agar tidak ada sidik jarinya yang tertinggal. Setelah keluar dari gedung apartmen Karam, jaejoong langsung tersenyum puas.
“Satu gangguan sudah disingkirkan dan tinggal satu lagi” seringainya.

TBC or END
Bagaimana chapter ini, kurang memuaskan kah?
Chapter ini khusus dipersembahkan untuk NaraYuuki eonni
Untuk yang Review di chap 2 kmren gomawo ne atas reviewnya
Mian kalau banyak typo ne…
Gomawo

Mine II

Title : Mine II
Author : Metha Sari
Cast : DBSK Member, Other Cast
Genre : Mistery, Romance
Disclaimer : Cast milik orang tua, dan agensi mereka masing-masing
Warning : No plagiat, No Bashing, Typos, Bad writting, This story is mine, Don’t like Don’t read.
.
.
Happy Reading !!!
.
.
Author POV
Jaejoong dan Junsu berjalan dikoridor sekolah menuju kelas mereka dan seperti biasa ketika sampai dikelas Junsu langsung menuju bangkunya, sedangkan Jaejoong memilih menghampiri bangku Yoochun dan Changmin terlebih dahulu yang berada di depan Junsu.
Jaejoong mengerutkan dahinya melihat Yoochun dan Changmin sedang berbisik-bisik.
“Kenapa kalian berbisk seperti itu” tanya Jaejoong penasaran
“Hyung apa kau tahu kabar mengenai Tiffany” bukannya menjawab Yoochun balik bertanya kepada Jaejoong dan Jaejoong semakin mengerutkan keningnya.
“Wae? Ada apa dengan Tiffany?”
“Begini hyung, tadi pagi ada kabar kalau Tiffany ditemukan tewas di gang tidak jauh dari rumahnya, menurut saksi yang menemukan mayatnya kemungkinan Tiffany dirampok kemudian dibunuh” jelas Changmin
“Tapi Min, menurut keterangan lainnya barang Tiffany tidak ada yag hilang dan aku yakin pasti ada motif lain yang menyebabkan Tiffany dibunuh” Yoochun menganggukan kepalanya tentang hasil analisisnya.
“Sudahlah, apa Yunho sudah tahu tentang ini”
“Entahlah hyung mungkin sudah, dan aku yakin pasti Yunho hyung sangat sedih” Changmin berkata dengan wajah sedih dan diikuti oleh Yoochun, sedangkan Jaejoong hanya menyeringai puas dan berjalan menuju bangkunya.
“Hyung apa kau melihat Jae hyung menyeringai” tanya Changmin pada Yoochun
“Aku melihatnya Min ah, kurasa akhir-akhir ini dia terlihat selalu menyeringai” balas Yoochun.
.
.
.
Saat ini Jaejoong dan Yunho sedang berada diatap sekolah, Jaejoong tahu jika sekarang Yunho sedang terpukul atas kematian Yeojachingunya.
“Boo” panggil Yunho
“Ne Yunnie”
“Apa kau tahu rasanya kehilangan orang yang dicintai?” tanya Yunho pada Jaejoong
“Ne pasti sangat sakit dan terpukul”
“Itulah yang aku rasakan sekarang Boo, aku sangat mencintai Fanny tapi dia pergi meninggalkanku. Padahal baru satu hari kami menjadi sepasang kekasih” lirih Yunho
“Menangislah jika kau ingin menangis Yunnie, aku ada disini untuk mendengar semua keluh kesahmu” Jaejoong memeluk Yunho dan menenangkannya.
“Disini sakit Boo, sangat sakit” Yunho memukul dadanya “ Dan aku berjanji jika aku akan menemukan pembunuh Fanny dan membunuhnya” ucap Yunho, tidak tahukah kau Jung Yunho jika sekarang keberadaan sang pembunuh begitu dekat denganmu.
“Dan aku tidak akan membiarkan kau mengetahiunya Yunnie, tidak akan pernah” batin Jaejoong.
Tiga orang namja sedang duduk dibangku kantin dan memakan pesanan mereka, seorang namja tinggi bernama Changmin memakan makanannya dengan lahap dan itu membuat Junsu dan Yoochun menggelengkan kepala mereka melihat napsu makan Changmin yang begitu besar.
“Junsu ah” panggil Yoochun
“Hm” dan hanya dibalas gumaman oleh Junsu
“Boleh aku bertanya sesuatu”
“Tanyakan saja”
“Apa kau tahu jika tingkah Jae hyung agak aneh akhir-akhir ini”
“Maksudmu?” tanya Junsu
“Yah Jae hyung sering sekali menyeringai dan itu membuatku takut”
“Be…benarkah” entah kenapa Junsu menjadi gugup ditanya seperti itu oleh Yoochun
“Ne dan kenapa kau jadi gugup seperti itu Su? Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dari aku, Changmin dan Yunho hyung”
“Ah tidak apa-apa dan aku juga tidak tahu mengenai kenapa Jae hyung menjadi aneh walaupun kami tinggal satu rumah” jawab Junsu.
“Benarkah kau tidak tahu apa-apa” Yoochun masih tidak percaya dengan jawaban Junsu
“Ah ne”
“Baiklah kalau begitu” Junsu hanya dapat menghela nafas lega mendengar ucapan Yoochun.
At Kim’s House
Usai makan malam Jaejoong dan Junsu sedang duduk santai diruang TV dan menonton acara kesukaan mereka yang disiarkan setiap malam.
“Hyung, bisakah kau berhenti?” tanya Junsu
“Apa maksudmu Suie? Berhenti apa?”
“Berhenti menyakiti orang-orang yang mendekati Yunho hyung”
“Bagaimana kalau tidak?” tanya Jaejoong
“DEMI TUHAN HYUNG, KAU HARUS BERHENTI MELAKUKAN ITU” teriak Junsu.
“Dan jawabanku akan tetap sama” jaejoong berkata dengan santai
“Wae hyung?”
“Karena Yunho hanya milikku dan tidak akan aku biarka Yeoja-Yeoja itu memilikinya, He is Mine” tegas Jaejoong dan setelah itu Jaejoong berjalan menuju kamarnya.
Sudah seminggu sejak berita kematian Tiffany dan semuanya kembali berjalan seperti biasa, begitupun dengan Yunho. Dia tak lagi merasa sedih karena kehadiran Jaejoong yang selalu memberinya semangat dan entah kenapa Yunho selalu berdebar ketika berada didekat Jaejoong, debaran yang sama seperti yang dia rasakan pada Tiffany tapi sekarang lebih menggila. Yunho berusaha meyakinkan jika itu adalah perasaan biasa yang dirasakannnya pada orang sebaik jaejoong.
Ketika sedang asyik berjalan, tiba-tiba seseorang menabrak Yunho dan itu membuat orang tersebut jatuh terjerembab ke tanah.
“Auh appo” rintih orang tersebut
“Gwaenchana” tanya Yunho
“ Ne gwaencha…” perkataan orang itu terputus melihat siapa yang ditabraknya “YUNNIE HYUNG” teriaknya dan Yunho juga tak kalah kaget melihat siapa yang menabraknya.
“Karam ah”
“Ne hyung, hyung bogoshipo” karam langsung memeluk Yunho dan begitupun Yunho yang membalas pelukan Karam
“Nado bogoshipo Karam ah, ah apa kau bersekolah disini dan bagaimana kabar Ahjumma dan Ahjussi?” tanya Yunho antusias.
“Mereka baik-baik saja hyung dan aku akan bersekolah disini pada hari ini, tapi bisakah kau mengantarkanku keruangan kepala sekolah hyung” pinta Karam dengan puppy eyesnya yang sulit untuk ditolak Yunho..
“Ne mari hyung antar” jawab Yunho sembari merangkul Karam dan merekapun pergi menuju ruang kepala sekolah
Tak jauh dari sana, Jaejoong mengepalkan tangannya erat melihat adegan pelukan yang dilakukan Yunho dan namja yag diakuinya manis itu. Matanya menatap tajam kepergian mereka dengan pandangan yang sulit diartikan.
“ Giliranmu akan tiba namja brengsek” umpatnya seraya pergi dari tempatnya bersembunyi tadi.
TBC or END
Mian pendek tapi sebenarnya itu disengaja…hehehe
Sudah tahukan siapa korban selanjutnya?
Lanjut atau tidaknya tergantung respon dari kalian
Gomawo